30/03/10

Nasi Krasak dan Nasi Rumo, masakan khas Gresik.

Saya harus pagi-pagi untuk sampai ketempat yang saya tuju ini, karena menurut informasi jika datang agak siang sedikit, saya sudah tidak akan menemukan makanan yang akan aku jelajahi hari ini.
Untungnya makanan yang yang saya jelajahi ada di kota Gresik, kota dimana saya setiap harinya pergi ke kota ini untuk menunaikan tugas { koyok tentara wae], bekerja mencari nafkah, jadi saya tidak harus tergesa-gesa untuk sampai di daerah ini, dan pas sekali karena saya  biasanya pagi-pagi sudah berankat ke kota ini sekedar agar tidak terjebak dalam keramian di jalan Surabaya ke Gresik.
Berbekal informasi yang tidak tidak banayak, aku beranikan saja untuk mencari penjual makanan khas Gresik selain nasi Krawu itu., Di daerah yang ada dalam catatan buku kecil saya, saya harus mencari jalan Kalitutup di wilayah Desa/kec. Sukodono dan hanya degan sekali saya bertanya ke orang yang kebetulan berada didekat Alon-alon, saya diberikan arah tujuan kelokasi yang ditanyakan dan saya menuruti arah jalur yang diberikan ke bapak-bapak itu.
Tidak seberapa lama saya pun sampai d daerah ini dan tentu karena saya tidak tahu tepatnya si penjual nasi khas ini saya pun jalan pelan merutu satu persatu penjual yang ada di pinggir jalan.
Tepat didepan sekolah di seberang jalan pertama saya menemukan penjual NASI KRASAK
Di jalan KALITUTUP ini sepanjang peglihatan saya cuma ada satu, yaitu dimana saya ini membelinya.
Pesis berada di sebelah kiri jalan yang tengah-tengahnya ada saluran sungainya, mungkin i inilah yang kemudian jalan ini disebut dengan jalan Kalitutup.
Menempati depan rumah penjual nasi Krasak ini tidak hanaya menjual satu jenis nasi ini saja tetapi jual yang lain.
Melihat yang dijual saya heran mengapa nasi ini dinamakan nasi krasak, padahal menurut saya nasi karak itu dibuat dari sisa nasi yang kemudian diolah lagi menjadi nasi karak, tetapi disini lain nasi krasak yang ada di Gresik ini sebetulnya terbuat dari nasi merah yang rasanya lain dengan beras putih yg kita konsumsi.
Nasi Karak yang dijual ini selain terdiri dari nasi merah, juga diberi parutan klapa dan sedikit srundeng, sebagai pemedasnya nasi ini juga diberi lombok beberapa buah, dan yang aneh lagi ternyata nasi karak ini juga diberi tempe goreng, entah memang apa demikian menunya atau hanya penjualnya saja yang bervariasi dengan memberi dua potong goreng tempe, yang mirip dengan tempe mendoan itu.
Mencicipi nasi Krasak selain medapatkan sensasi lain, juga mendapatkan makanan yang murah meriah karena disini sebungkus nasi ini, yang sudah komplit cukup dengan kita membayar Rp. 3000.
Satu lagi jenis makanan yang tak kalah menariknya selain nasi krasak yang sudah saya sajikan, dan merupakan makanan khas kota pudak ini juga yaitu, NASI RUMO.
mendengar namanya saja kuping ini rasanya baru kali mendengarmya, padahal di kota ini saya sudah lumayan lama, tapi mendengar nasi Romo ini baru-baru saja. dan sesuai dengan informasi Nasi Rumo ini juga dijual tak jauh dari penjual nasi Krasak tadi, ini ada beberapa meter sebelah selatan si Ibu penjual nasi Krasak  tadi.
Melihat Nasi Rumo, sekilas saya inget dengan sate manggul, dimana di makanan rumo ini saya juga menemukan bahan sejenis bubur yang dituangkan dalam nasi Rumo ini.
Nasi Rumo ini berisi bahan-bahan antara lain ; Nasi / Lontong, sejenis sayur-sayuran yang katanya diambil dari tambak, ditambah campuran berbentuk bubuk seperti srundeng [parutan kelapa yg digoreng halus]. sehingga memakan nasi ini seakan lidah kita yang pertama-tama akan merasakan buburnya yang gutih dan sedikit manis, ditambah dengan kukusan dedaunan yang gutih juga, sehingga akan menampakan enak yang beradu dengan pedasnya taburan srundeng yang ada tersebut.
Nasi / Sego Rumo ini dijual biasanya pada pagi hari, menurut si ibu penjualnya, jam 6 pagi sudah membuka dagangannya dan sebentar saja, kira-kira jam 9 pagi sudah habis, apalagi pada hari Saptu dan Minggu, segio Rumo masakhan khas kota Gresik ini akan segera habis terjual.
Dipatok dengan harga yang tidak terlalu mahal Rp. 3.500,- penjelajah jajan akan mendapatkan sebungkus nasi rumo yang lain daripada yang lain, tidak percaya ? silahkan mencoba sendiri.

Nasi Krasak + Nasi Rumo
Jl. Kalitutup, Ds/Kel. Sukodono
Gresik

24/03/10

Bumbu Desa, kehangatan bersama keluarga

Sejak saya masih dikantor, Non sudah menanyakan akan kemanakah kita makan malam bersama anak-anak hari ini ?saya menyarankan untuk bertanya kepada Adik [anak saya yang noner 2 ] sebab, biasanya si kecil ini yang paling seru memilih dimana kita akan makan, dan kami semua biasanya menyetujui, sekedar untuk menyenangkan hati si kecil, karena seperti yang pernah saya ceritakan bahwa si kecil ini yang selalu  minta makan diluar rumah kalau pas hari Sabtu malam, dan ini dilakukan hanya untuk sekedar sebagai sarana refreshing sekalian mengisi perut.
Hanya saja untuk hari ini khusus, sebab tidak harus menungu hari Sabtu, kita akan mengajak semuanya keluar sebab hari itu adalah hari ulang tahun saya,
Dan atas ajakan Non serta sama kemauan si Mbak [ anakku nomer satu ] kita sepakat akan makan malam di Rumah Makan BUMBU DESA, Jl. Kartini.
Tempat ini bagi anak-anak adalah yang pertama dikunjungi, tapi bagi dan Non adalah yang ketiga kalinya kalau ndak salah hitung, jadi cukup hafal jenis makanan yang ada disini.

Menu yang disajikan disini adalah jenis makanan khas Sunda, sehingga maksakan ayam, tahu dan tempe goreng yang menjadi menu kesukaan dipastkan ada disini, meski tidak bisa dikatakan lengkap, tapi setidaknya menu yang disediakan cukuplah untuk menjadi pilihan alternatif selain menu makanan rumahan.
Menu yang pertama dipesan oleh anak-anak adalah makanan AYAM GORENG LAOS dan AYAM GORENG PANDAN, melihat bentuknya kedua jenis ayam ini penjelajah jajan pasti sudah bisa membayangkan cita rasanya, yakni gurih untuk tepungnya dan empuk pada ayamnya.
Karena sudah ada dua macam ayam maka saya mencoba pesan menu lain, dan mencoba sayur yang ada kuahnya dan pilihan ini jatuh pada masakan yang biasa kita makan tapi disini saya melihat ada yang lain, yaitu KARE TAHU.
Dan sebagai pelengkap menu, saya  pesan juga UDANG GORENG TUSUK dan TEMPE BAKAR, ya itulah menu masakan saya yang kelihatan komplit ada yang kering dan yang berkuah.
Tak ketinggalan untuk mencoba menu disini si Non pesen makanan yang sebetulnya enak tapi karena terlalu lembek maka menu terasa tidak familiar di mulut si Non, yaitu BISTIK LIDAH dan sebagai pelengkap selera jawanya dia meinta pula BALADO TERONG dan tentu dengen TUMIS KECIPIR nya.
Dan sebagai penutupnya kami pesan minum ES SELASIH SQUAS dan ES CENDOL SPESIAL....... yang rasanya dal del dol.........rodo gandol di perut, hehehehehe.


RM. BUMBU DESA
Jl. Kartini 52
Surabaya

18/03/10

Kue Bikinan si Non untuk Ultahku..

Tak banyak komentar, terima kasih dan bener kue buatanmu, manis dan enak....


Besok lagi ya..........

Berbuka Mie Godog menjelang ziarah.......

Senin kemarin kebetulan Non gak masak karena memang sejak awal ingin mengajak makan [ berbuka puasa ] diluar, karena sekalian mengantar dan ingin mengikuti bersama - sama acara mbak [anak nomer 1 ] ke wali 3 yang dilaksanakan oleh sekolahnya.
Karena sekolah ada di daerah Jl. Indrapura dan tempat makan yang Paling dekat  menurut saya adalah tempat makan yang seminggu yang lalu pernah saya datangi berdua saja dengan Non, tepatnya di daerah Krembangan yaitu Rumah Makan LAKSANA JAYA, rumah makan khusus masakan Jawa Timur.
Menempati persis di pinggir jalan raya penghubung antara Jl. Indrapura dan Jl. Rajawali rumah makan ini terkesan sepi, tapi setidaknya bagi penjelajah jajan, tempat ini tidaklah asing bagi mereka, sebab disini akan ditemui beraneka macam makanan khas Jawa Timur yang variatif, dan tentu dengan cita rasa yang bolehlah diadu.
Saya dan Non sebenarnya gak selera  makan, tapi anak-anak yang ingin berbuka karena laper sekali protesnya, maka biar anak-anak yang pesan dan yang mereka pesan yakni BAKMI GODOG dan SATE AYAM.
Seperti Bakmi Godog yang pernah yang sering kita cicipi, hampir juga tidak ada yang berubah baik bentuk maupun rasanya, hanya mungkin pada kuahnya yang membedakan satu dengan yang lainnya, dan justru di rasa kuahnya itu maka suguhan Bakmi Godog akan membedakan masakan mana Bakmi Godog yang enak dan yang biasa-biasa saja, dan menikmati makanan ini di Laksana Jaya, terasa bedanya itu setelah mbak menyeruput kuahnya, posisi perut laper habis puasa dan diguyur makanan berkuah, waouw....terasa segarnya.
Dan apa yang dipesan oleh adik [ adik mbak Ella ] ? ternyata dia makan sate, wah saya langsung teringat sama temenku yg koment di fb, kalau sate disini juga enak, wah langsung saya ikut nimbrung mencicipi satenya adik, dan ternyata benar kata temen, sate yang kita pesan memiliki daging yang empuk dan tidak begitu terasa daging gosong nya, saya jadi ingat kalau seminggu sebelumnya saya hanya dengan Non mampir di rumah makan ini dan menyantap Gulenya.
Sungguh ternyata kalau sate ini dimakan bareng gule yang pernah aku rasakan tempo hari akan klop rasanya, Sate dan Gule, paduan hangat penggugah selera, ah tapi ndak apa-apa dikesmpatan lain saya akan mencoba untuk memadukannya dua cita rasa ini, dan akan kubuktikan lagi, bahwa sate dan gule bak pasangan yang serasi, berasa makan sayur harus ada garamnya, hehehehehe...


RM.  LAKSANA JAYA
Masakan Khas Jawa Timur
Jl. Krembangan Timur 32-A
SURABAYA

12/03/10

Wedang Uwuh, kesegaran yang Njawani..

Tanpa sengaja sewaktu saya dan Non menikmati makan di sebuah warung makan, mata saya tertarik melihat bungkusan kecil dari plastik, dan saya untuk mengambilnya dan ah......ternyata ini adalah bungkusan kecil yang berisi rempah-rempah ramuan tradisional, dan dikertas pembukusnya tertulis WEDANG UWUH.
Sejurus kemudian saya teringat dengan nama ini, jelas nama ini masih ingat dalam ingat saya, meski teringat smar-samar tapi begitu aku pegang dan kuteliti dengan lebih dekat.......... langsung saya ingat jenis minuman ini.
Saya malah sampai heran melihat masih ada jenis minuman ini ada di kota Surabaya yang tentunya sangat tidak familiar dengan ini, kalau toh ada biasanya ada di sudut-sudut rumah makan berkelas dan tidak terpikirkan sedikitpun bisa nyantol di warung kaki lima, seperti yang saya temukan malam itu, jadi menemukan minuman ini serasa menemukan klangenan lawas ketka masih berada di ndeso dan benar ketika saya mencoba untuk dibuatkan minuman ini sensasi rasanya masih samar-samar teringat, walaupun tidak jelas ingat cita rasa yang sesungguhnya, namun setidaknya menyerup wedang uwuh dalam suasana kota metropolis ini sedikit seakan mendapatkan susana ndeso yang njawani itu.

10/03/10

Inget Gurami, Inget Temenku

Sebenarnya ini adalah jelajah jajan yang paling lain dan paling lucu, kenapa ? gak lucu gimana ? lha wong jelajah jajan ini dilaksanakan ketika saya sedang melaksanakan puasa Senin Kemis, lucu khan ? mana bisa menikmati dan menilai enak atau tidaknya makanan kalau saya sendiri ndak makan. Lha gimana wong sudah kadung ngomong sama temen kalau berada di kota Gresik saya berjanji akan mentraktir makanan di tempat makan yang lumayan representatif di kota pudak ini.
Nah kebetulan dia pergi ke Gresik dalam rangka dines kerja dan waktunya pas makan siang, maka langsung kita berangkat ke rumah makan itu.
Nama rumah makan ini adalah Rumah Makan APUNG, yang berada agak jauh ke sebelah barat dari tempat kerja saya, kira-kira mungkin jaraknya 2 Km.
Saya datang bersama dua orang temen saya, karena hanya bertiga dan yang makan hanya dua orang maka saya persilahkan teman saya untuk memesan menu kesukaan mereka dan yang dia pesan adalah GURAMI ASAM MANIS.
Gurami asam manis seperti di tempat yang lain hampir bentuk dan cita rasnya hampir sama, hanya mungkin penampilan penyajiannya ada yang berbeda, tapi pada pokoknya soal rasa hampir sama, hanya gurami yang disini katanya lebih sedikit manis ketimbang yang pernah dirasakan olehnya, yah berarti gak jauh jauh beda lah.
Tapi lucu teman saya ini, makan gurami kok ditmbah sambel pencit [ sambel mangga muda ], hehehehe tapi wah yang ini begitu datang langsung saya ngiler, tapi tak kuat kuatkan godaan....dengan sedikit mbatin, wis kapan-kapan tak mencicipi sendiri, hehehehe.
Melihat ikan ini saya langsung ingat sama sahabat tak pernah lihat dalam postingannya dia menulis pengalamannya saat makan ikan gurami juga, jadi saya juga agak-agak gimana, terbawa aja sama mitosnya itu, masak gak boleh dibalik lha trus dagingnya khan ndak termakan, pikir punya piikr saya ingin melihat apakah sisi sebelahnya ikannya masih ada ? dan ternyata setelah saya intip, wouw.....ternyata iaknnya sudah diambil, jadi penjelajah tak usah membalik ikan ini lagi, karena sdh tiodak ada dagingnya, jadi tak perlu takut akan ketiban sial. hehehehehe.........
Dan yang agak cocok selain sambal pencit yang bikin ngiler tadi, si temen juga pesen ini....tahu crispynya, yo wis gak papa, ketimbang ndak ada camilan di meja ini.
Bagi penjelajah jajan yang kebetulan berada di kota Gresik dan ingin menikmati makan siang dengan suaana lesehan layaknya makan di rumah-rumahan berkesan alami, silahkan bisa mampir disini, dijamin enak dan tentu harganya relatif murah.

Rumah Makan APUNG
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo 105
Gresik.

09/03/10

Soto Ceker

Menu ini sebenarnya bukan saya yang menemukan tapi si Non, dia sendiri menemukan ini dari sebuah surat kabar yang dia baca pagi hari, Jum'at tanggal 5 Maret kemarin.
Dia bilang bahwa baru saja dia membaca bahwa ada tempat makan yang belum pernah kita kunjungi di daerah Undaan Wetan, dia ingin sekali mencicipi seperti apa makanan yang telah di baca itu bersama saya.
Dan seperti kebiasaan kita kalau pas Sabtu si Non libur, lebih sering kita akan cari makan untuk sarapan pagi, maka kebetulan sekali kita langsung menuju ke TKP : Warung Soto CAK TO.
Melihat alamat yang diberikan oleh Non, sebetulnya soto ini berda persisi di pinggir jalan Undaan Wetan, tapi ketika samapi disana  kok warung makannya masih terlihat sepi ? setelah tanya kepada seseorang yang kebetulan berasa disitu.diberi tahu bahwa lokasinya sekarang sudah pindah persis dibelakang warung lama [ lewat gang samping warung lama ].

Memasuki tempat makan ini sepertinya pertama saya langsung terbawa pada suasana $tempat makan yang lumayan luas dan bersih, serta tentu menunya juga enak, buktinya pagi itu walaupun masih pada jam pagi, para pembelinya sudah lumayan banyak dan tidak hanya dari orang-orang jawa saja yang beli tapi juga dari warga keturunan yang juga banyak dan sudah lebih dulu duduk sebelum saya dan non datang.
Begitu saya duduk di pojok sebelah belakang [ karena memang hanya temapt ini yang kosong] maka minta Non untuk pesan, tapi Non sendiri bingung mau pesen apa, ya karena baru kali kita kesini kita langsung pesen SOTO CAMPUR dan karena si penjualnya menawari kami SOTO CEKER, ya langsung kita pesan juga.
Dan benar seperti yang dikatakan sama temen-temen si Non bahwa soto disini memang beda rasanya dibanding dengan soto sejenis yang pernah kita jelajahi, sebut saja soto ayam Embong Malang, disini sotonya begitu masuk dimulut terasa gurih dan pas di lidah, saya yang biasanya ndak habis karena memang porsinya banyak, tapi makan disini saya habiskan, tinggal mangkoknya yang masih tersisa.
Dan yang menambah selera lagi, kita juga pesen SOTO CEKER yang manjadi favorit di tempat makan ini.
Menikmati ceker ini sama seperti rasa soto campurnya, ceker disini berasa gurih dan seger karena memang dicampur kuah yang banyak, apalagi ditaburi daun seledrinya, wah...pas sudah rasanya di lidah ini, dan saya rekomendasikan soto ini untuk anda penjelajah jajan yang ingin menikmati soto, disilah tempatnya, dan jangan lupa penjelajah jajan untuk jangan lupa memesan soto cekernya. Selamat mencoba

Soto Cak To ;
Jl. Undaan Wetan 10
Surabaya.

01/03/10

Dua Hari : Goreng dan Bakar

Liburan panjang minggu terakhir bulan Februari kemarin menjadi liburan yang ganjel, ndak ganjel gimana ? lha wong biasanya kalau ada liburan panjang dan pas ada sangu pasti akan saya gunakan untuk pergi keluar kota, hanya sekedar refreshing cari tempat untuk bermalas-malasan atau mengunjungi suatu tempat yang belum atau pernah kita kunjungi, tapi liburan kali ini tidak demikian, karena ternyata liburan saat ini si anak-anak masih ada kegiatan yang berhungunan dengan belajar, sebab mereka berdua saat ini khan sudah di kelas yang masing-masing membutuhkan extra belajar, yang besar sekarang sudah kelas 3 SMA dan yang kecil kelas 6 SD, wah masa-masa yang sibuk bagi mereka berdua untuk menyiapkan kegitan UNAS yang akan datang, jadi mau ndak mau harus rela libiran panjang ini saya gunakan bersama si Non untuk menemani mereka belajar di rumah dan di tempat bimbingan belajar.
Tapi meski kita tidak bisa kemana-mana, masih sempat saja saya dan Non melakukan kegiatan Jelajah Jajan di tempat yang tidak jauh-jauh dari rumah, yang pertama adalah ketika Minggu melakukan jalan pagi saya mencoba berkeliling kebeberapa tempat dan sebenarya ingin sekali mem foto rumah-rumah kuno yang ada di sekitar jalan Polisi Istimewa tetapi berhubung tidak bisa mengakses jalan itu karena ternyata jalan dari tersebut telah ditutup untuk kegiatan Fre Car Day setiap hari Minggunya, maka niat saya ini tertunda, tapi karena saya sudah kadung sampai di daerah tersebut maka saya gunakan untuk mencoba mencari jajanan ringan yang biasanya ramai  dijual di daerah taman Bungkul karena Minggu, dan ternyata benar bahwa di daerah Bungkul pada Minggu pagi sudah dipenuhi oleh masyarakat yang ingin menikmati liburan untuk sekedar jalan-jalan dan mencari makanan.
Sayapun ikut dalam  keramaian pagi di sana, dan disinilah saya mendapatkan jajanan kesukaan Non,yaitu LUMPIA, ini merupakan jajanan kesuakaan sebab, didalamnya berisi berbagai  bahan,wortel dan lain-lain, inilah bagian yang paling disukainya.
Selain Lumpia yang pagi yang kita dapatkan, perlu juga saya beritahukan kepeda penjelajah jajan semua, bahwa sore sebelumnya Non mendapat dua buah bingkisan yang isinya sama yaitu BANDENG BAKAR CABUT DURI.  Bandeng Bakar Cabut Duri ini sebenarnya hamoir sama dengan yang pernah saya dapatkan ketika kami sekeluarga memancing di tambak didaerah Sedati, tapi karena waktu itu kita yang mancing ikannya dan dibakar serta dicabut durinya oleh penduduk sekitar maka kami merasa bandeng ini rasanya sangat spesial dan sungguh menjadikan kami sekeluarga habis dan ingin sekali mencicipi lagi, dan ketika kami sekeluarga mencicipi bandeng cabut duri yang dapet kiriman kok rasanya lain, entah apanya yang bikin lain, tetapi cita rasanya lain dengan yg pertama kali saya mencicipi bandeng yang sudah tidak ada durinya ini.