23/06/10

Menikmati Sup buntut di siang hari


Siang ini sebetulnya saya tak ada niatan untuk jelajah makan siang di Surabaya, selain hari ini saya berencana mengurus kerjaan ke Mojokerto tentu sekalian akan jelajah jajan di kota itu, saya ingin sekali menikmati sop buntut yang sudah kesohor di seputar kota Mojokerto yaitu, rumah makan yang menyediakan berbagai masakan tetapi, di rumah makan itu kalau tak salah ingat sop bututnya yang sangat terkenal disana.
Tapi sayang, rencana tinggal rencana, rencana saya itu pupus dan harus ditunda kapan-kapan saja,  tapi di Surabaya pun saya mendapat menu yang sama dengan keinginan saya untuk menjelajahi sop buntut, hanya bedanya saya menikmati sop ini di sebuah rumah makan yang ada di Surabaya selatan.
Rumah makan ini sebenarnya pernah saya kunjungi bersama kakak yang waktu itu datang dari Balikpapan, tapi itu udah lama sekali dan, kali ini saya singgahi tempat makan ini bersama teman sekerjaan yaitu Pak Irul.
Rumah makan ini berada di Jalan Raya Prapen dan dekat dengan kantor teman saya itu, kebetulan kita akan pulang ke kantor teman tersebut tapi, di tengah jalan saya berhenti untuk makan siang dan di rumah makan ini selera kita berdua sama, kita sama-sama pesan : SOP BUNTUT GORENG.
Menikmati Sop buntut goreng ini bagi lidah saya baru beberapa kali, tapi tentu penjelajah jajan maklumi, setiap tempat tentu cita rasanya lain, seperti di rumah makan ini, buntut gorengnya ini dipotong gak besar-besar, pas untuk satu dua kali gigitan, dan tentu karena porsinya menurut saya tak banyak maka, buntut disini saya lahap hanya beberapa kali saja sudah ludes, dan tidak saya sisakan sedikit saja dagingnya, karena seperti penjelajah jajan tahu, dagingnya empuk dan gurih sehingga membuat kami bernafsu untuk menghabiskan seporsi yang dihidangkan, dan yang tak kalah enaknya, kuahnya juga gurih dan hangat, hm.....menambah nikmat menu makan siangku bersama pak Irul ini.

ABUBE
Warung Etnik
Jl. Raya Prapen 69
Surabaya
Telp.8413038

05/06/10

Lotek, Sensasi pedas dalam kudapan ndeso.

Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan pulang kampung, karena sesuatu hal yang membuat saya lagi-lagi menggunakan waktu untuk menjelajah jajan khas kota tercinta.
Setiap kali pulang tentu saya akan menjelajahi beberapa tempat yang menyediakan beberapa jajan khas kota sejuk ini, dari menjelajahi pasar tradisonal Tukangan, sisa-sia pasar Rejowingaun dan lain-lai tempat dengan harapan dapat menemukan jajanan kuno dan khas yang ada di tempat tersebut.
Tapi saya tidak dengan sengaja menemukan jajanan yang menrut saya adalah jajanan khas kota Magelang dan tentu jenis makanan ini sulit bahkan jarang ditemui di kota-kota yang lain, sebut saja makanan ini LOTEK, ya...jenis makanan yang menurut saya sangat tradisonal baik sajian maupun isinya, tapi penjelajah jangan beranggapan dengan makanan ini, meski kelihatannya sederhana tapi coba saja lihat apa saja bahan yang ada dalam sebuah sajian tradisonal ini.
Didalam satu men lotek ini penjelajah jajan akan menemukan; rebusan kangkung, kobis, taoge, tahu dan tentu dengan bumbu kacangnya.
Semua rebusan yang ada tersebut  dicampur menjadi satu dalam cobek [ jawa : cowek ] dan diberi kacang yang telah digoreng kemudian di uleg di cobek tersebut, tentu bagi penjelajah jajan yang ingin merasakan lotek ini pedas bisa ditambah dengan cabe agar dapat menemukan rasa pedas sesuai dengan lidah penjelajah.
Selesai semua bahan diuleg menjadi satudan telah bercampur santara bahan yang satu dengan bahan yang lain maka akan nampaklah sebuah sajian yang sehat dan menggiurkan dari sebuah makanan tradisional yang menggugah selera.
Sesungguhnya sajian yang serba hijau ini tambah nikmat jika disajikan di pincuk yang terbuat dari daun pisang, sehingga akan menambah indah dan taste yang sangat njawani dilidah kita.
Apakah penjelajah jajan suka dan menikmati makanan tradisonal ini ?

03/06/10

Beberapa santapan ketika kami menyelinap ke Magelang

Libur panjang kemarin anak saya yang kecil [adik] bersama rombongan teman-teman sekolahnya melaksanakan tour ke Jogjakarta, dan karena Jogja adalah tempat yang tidak jauh dari kota kelahiran dan kota kebanggaan saya maka, saya dengan Non sepakat untuk ikut mengawal adik yang pergi dengan rombongan itu.
dan selama perjalanan tour itu saya, non dan anak saya yang besar [ mbak Ella ] sempat menikmati beberapa makanan yang perlu saya posting disini.
Yang pertama adalah NASI GORENG MAGELANG plus BALUNGAN
Menikmati nasi goreng ala Magelangan pastilah cita rasanya langsung dikenai oleh lidah ini, panas,gurih dan sensasi pedasnya yang sangat membikin saya tak kan lupa akan nasi yang di goreng diatas angklo yang berbahan bakar arang ini, apalagi saya menambahkan nasi goreng saya ini dengan beberapa potongan tulang ayam yang dimasak sekaligus dan inilah Nasi Goreng plus Balungan khas permintaan saya.
dan lucunya, kalau saya makan nasi goreng kepedesan tidak minum dengan air yang dingin atau es teh, tapi saya malah memberi minum tenggorokan saya dengan mimuman khas jawa yang lain yaitu WEDANG RONDE, yang kebetulan jualannya ini ada disamping penjual nasi goreng tempat saya beli ini.
Jadi makan nasi goreng yang panas dan pedas ditambah dengan minum wedang ronde yang manis dan hangat, wah......penjelajah jajan pasti akan membayagkan bagaimana rasa panas ketemu panas, hehehe.........
Ada satu lagi masakan yang juga malam itu saya pesan tapi bukan saya yang memakannya, tapi cukup mencicipi saja yaitu MIE GODOG yang ala Magelangan, untuk masakan yang ini pastilah penjelajah jajan sudah banyak mengetahuinya yakni perpaduan Gurih, Manis dan Panas beradu jadi satu dalam piring yang kuahnya hampir meluber dari piringnya, ditambah dengan gigitan cabai rawit sebagai rasa pedasnya, wouw......sensasi segar yang menghangatkan bagi perut .
Itulab beberapa masakan yang malam pertama saya di Magelang itu yang bisa kita nikmati, saya dan keluarga merasa puas meskipun setiap kali pulang kita selalu menyempatkan menikmati nasi goreng dan lain-lain masakan disini, tapi jelas saya masih kangen untuk mengulangi sensasi masakan Magelangan ini dilain waktu, tentu dengan suasana yang baru.
Jika Nasi Goreng Magelangan itu nikmat disantap pada malam hari, lain lagi kalau kita makan diwaktu pagi hari, penjelajah jajan akan setuju jika makan pagi akan cocok dengan disuguhi SOTO AYAM, dan saya menambahi dengan TAHU BACEM.












Soto ayam yang jadi langganan keluarga kami adalah soto ayam Mbah Mul yang lokasinya ada di jalan Cempaka, dekat dengan rumah dinas walikota atau tepatnya sebelum obyek Taman Kyai Langgeng.
Soto ini seperti halnya soto-soto yang lain, memiliki cita rasa yang tidak banyak bedanya denga soto Magelangan yang lain, tapi entah mengapa seluruh keluarga kalau ditanya akan makan soto dimana ? maka tentu akan sepakat makan soto di Mbah Mul ini, meskipun kita akan antri lama dahulu sebelum kita menyantap 1 mangkok saja, tapi begitu kita dihidangkan semangkok soto maka, akan terbalas waktu lama menunggu soto dengan cita rasa soto yang kita santap ini.
Jika kita berada di Jogja, khusunya di Maliboro pada malam hari dan ingin mencicipi makan malam maka penjelajah jajan akan setuju jika makan AYAM GORENG dan tentu dengan GUDEG cita rasa Jogja nya.





Ayam Goreng Jl. Malioboro












Ini nasi Gudeg yang saya santap malam itu, masih seperti gudeg Magelangan, Manis dan saya tambahkan sambel biar terasa pedes.




Selain dua menu tadi yang saya jelajahi selama kami pulang kampung ntuk menganar si kecil tour ke Jogja, kami juga sempat mencicipi makanan di sebuah rumah makan yang ada di jalan menuju candi Borobudur yang tempatnya ada di pinggir jalan dan mudah untuk dijangkau, RM. LEMBAH NGOSIT
 Dan dirumah makan ini saya menemukan sayur yang sangat langka dan lama sekali saya tak mencicipi, yaitu TUMIS GENJER.





Seperti bahannya, tumis ini terbuat dari genjer [ sebangsa tanaman yang banyak tumbuh di sawah ] yang kalau dirasakan akan terasa sedikit manis dan gurih, tentu akan mencapai nikmatknya kalau ditambahi dengan cabe.
Selain genjer yang saya temukan disini, saya juga menemukan makanan yang sangat jarang kucicipi di kota Surabaya, yakni MANGUT LELE,
yaitu sayur yang mirip dengan masakan kare tetapi didalamnya terdiri dari lele, dan mangut ini terasa sangat enak kalau dalam keadaan hangat dan pedas, dan ini kalau dimakan dengan nasi yang hangat wouw......saya tak sempat berkata-kata karena saking enaknya.

Itulah bebrapa makanan yang sempat saya jelajahi selama saya mengikuti tour si anak, ternyata mengikuti dolannya anak juga bisa membawa kenangan dan pengalaman yang enak, tentunya yang berhungan dengan jelajah jajan saya.
Semoga di kesempatan lain dan di tempat yang lain bisa menikmati berbagai jajanan yang enak dan perlu dikabarkan kepada seluruh penjelajah jajan, semoga.......!!!!!