24/02/10

Memuaskan cita rasa di kota kecil

Saya tidak sengaja melakukan perjalanan ke kota kecil disebelah selatan kota Surabaya ini disaat udara disini sedang panas-panasnya, dan saya nelakukan perjalanan yang tidak begitu jauh dari Surabaya, saya menuju kota kecil MOJOKERTO.
Perjalanan ini sebenarnya layak kalau disebut sebagai perjalanan dolan, ya.....dolan, karena ternyata perjalanan dines yang seharusnya saya lakukan menemui seseorang di sebuah kantor negeri ini dilakkan dengan formal, tapi siang itu dilakukan dengan santai, malah karena bertepatan dengan wakunya makan siang, maka pertemuan dengan seseorang relasi ini dilakukan di tempat makan.
Menurut informasi relasi yang saya temui ini, di dalam kota Mojokerto ini ada dan baru dibuka sebuah tempat makan atau lebih tepatnya disebut Cafe, yaotu cafe d' Costa, Cafe ini terletak di Jl. Mojopahit persis disebelah Bank Mandiri.
Cafe ini memang masih terkesan baru, tapi kenapa ketika saya masuk di dalam tidak banyak orang yang ada didalamnya, entah memang cafe ini sepi karena belum belum banyaknya orang yang tahu lokasi ini atau, memang hari ini siang, yang memang waktu yang kurang pas untuk pergi ke sebuah cafe, seperti di cafe ini.
Masuk di Cafe ini akan terasa adem, lha wong memang dipasang AC, ketimbang udara diluar yang panas, maka saya langsung mencari tempat dipojok ruang dengan harapan bisa dengan leluasa melihat keseluruh penjuru cafe ini, dengan harapan kalau ada tamu yang datang idak mengganggu percakapan kami.
Tak lama kemudian datang pramusaji menghantarkan menu makanan yang ditawarkan di tempat makan ini, setelah saya lihat menu yang ada ternyata makanan dan minuman yang disajikan tidak jauh-jauh beda dengan menu cafe yang selama ini aku ketahui.
Sebut saja makanan yang berbau steak, ada makanan berbahan dasar roti dan lain-lain yang kelihatannya namanya akrab di pikiran saya, juga menu minumannya, tidak jauh berbeda juga.
Maka sebagai pembuka menu jelajah jajan siang ini kita pesan Ice Capuccino dan Hawai Delight. Menikmati Capucino seperti kebanyakan yang telah sering dirasakan oleh penjelajah jajan, karena hampir Ice Capucino ini lebih sering dipesan, rasa dan bentuknya hampir tak ada yang special, hanya yang saya dapatkan di cafe ini, Capucono dihadirkan didalam gelas lonjong dan tinggi, cukup menarik juga.
Satu lagi minuman yang saya pesanana kita yang tak kalah menariknya secara tampilan luarnya.
Di tempatkan di gelas yang cantik seperti body cewek yang aduhai, Ice ini semanis namanya Hawai Delight, seperti pancaran gadis-gadis Hawai yang meliuk-liuk Ice ini pulalah juga memiliki pancaran yang sama,ada warna kekuning-kuningan yang disaput warna hijau muda yang membentuk seperti dua waraa pelangi  serta ditaburi bintik-bintik biji selasih ditambiah sentuhan terakhir buah strawbery menjadikan Ice ini sangat dan sangat menarik tampilannya, dan begitu kita cicipi ah..........nikmatnya sesuai pula dengan kecantikan luarnya, manis dan yummy, sungguh cita rasa yang bikin lidah dan tenggorokan ini saling beradu berebut untuk segera menghabiskannya.

Dan sebagai "gong" dari jelajah makan saya, maka saya mencoba pesan steek, yakni makanan yang sebenarnya sederhana tapi tiap resto atau tempat makan akan berbeda pula baik cara  penyajian nya maupun cita rasanya, dan benar apa yang saya pikir, ternyata setelah makanan ini diantar oleh pramusajinya, nampak jelas bahwa makanan ini didepan mata saya bagai sebuah sajian makanan berkelas, yang sering saya lihat di kota Metropolis. Sebuah tampilan yang sederhana tapi cantik dan tentunya cita rasa yang dihasilkan dari olahan dari tukang masak tempat makan ini sungguh sudah memuaskan selera makan siang saya, sebuah cita rasa dari kota kecil ini.

Lokasi :
Cafe d' Costa
Jl. Majapahit ( sebelah Bank Mandiri )
Mojokerto

22/02/10

Ayam benar-benar rasanya prima

Berakhir pekan bersama keluarga bisanya selain pergi ke rumah saudara untuk bertemu dengan kakak, adik serta keponakan biasanya sekeluarga menghabiskan dengan jala-jalan santai, keliling mencari makanan malam, entah itu makan di kaki lima atau makan di rumah makan pokonya si kecil ini minta makan diluar, mungkin karena selama satu minggu dia menghabiskan waktu berada di rumah.
Malam ini kami sekeluarga ingin mencoba mendatangi tempat perbelanjaan baru yang belum sempat kami datangi yaitu carefour di Jl. Ratna, maksudnya sih mau cari makan malam, tetapi setelah putar-putar kami tak menemukan tempat makan yang sesuai dengan keinginan kita, jadi setelah beberapa saat kami mengelilingi tempat perbelanjaan ini saya putuskan untuk keluar dari tempat ini.

 Seperti yang menjadi tujuan kami malam ini, kami sekeluarga mencoba jelajah jajan di tempat lain dan saya mencoba untuk mendatagi rumah makan yang ada di area AJBS Jl. Ratna,..eh ternyata sudah tutup ya terpaksa saya pindah ke tempat lain dan akhirnya atas saran Non, kami menuju ke arah Jl. Kusumabangsa. Seperti apa yang tertera dalam daftar makanannya, di sini menu utamanya adalah ayam bakar, namun melihat daftar ternyata disajikan banyakdan salah satunya adalah menu kesukaan si kecil, Ayam Goreng, dan inilah salah satu menu yang kami pesan malam itu.
Seperti yang sudah kita duga, AYAM GORENG Primarasa ini rasanya bener enak, tekstur ayamnya terasa empuk dan rasanya sungguh gurih dilidah.
Jadi ketika lidah ini bersentuhan dengan ayam goreng ini langsung pikiran saya teringat ketika saya pernah merasakan ayam ini di tempat yang lain.
Ikan yang empuk dan tulang yang tidak terlalu keras, walau tidak bisa dimakan, tapi cukup bisa mengobati rasa laper kami sekeluarga.

Apalagi sejak kami melihat daftar menu yang ada di meja tempat kami makan, Non langsung minta untuk dipesankan sayur, maka sebagai pelengkap menu yang ada kami pesan juga CAH  TAOGE ASIN , wah.......hm hm benar-benar pilihan kami tidak meleset "babar blas" cah ini sungguh bisa menemani lidah kami menikmati ayam goreng tadi dengan ditambah cah taoge asin ini, coba kita bayangkan daging ayam goreng yang gurih dan renyah dpadu dengan sayur taoge yang asin karena dicampur ikan asin, wuik......jan gak ada matinya.

Makan bagi kami dimana saja dan kapan saja, kami semua selalu menghadirkan krupuk, tapi karena saya sendiri agak males bernajak dari meja makan tapi masih ingin makanan yang krispi sebagai gantinya krupuk maka saya pesan UDANG GORENG TEPUNG, dan bener pesanan saya ini menambah nikmatnya makan kembulan berempat ini.
Seperti yang mungkin sudah banyak diarsakan, bahwa Udang Goreng Tepung ini walaupun makannya dicampur dengan makanan yang lain tentu, juga enak kalau dimakan tersendiri, karena Udang Tepung ini juga sudah disiapkan sambel dan saosnya untuk dicocor, jadi crispy udangnya akan lebih terasa.
Itulah beberapa menu yang kunikmati di akhir pekan bersama keluarga sembari menikmati rintik-rintik hujan di kota Surabaya, sungguh tempat ini bisa dijadikan catatan sendiri bagi penjelajah jajan yang ingin dan suka akan ayam goreng yang lezat.


Alamat :
RM. Ayam Bakar PRIMA RASA
Jl. Kusumabangsa 3A [ pojok Jl. Kacapiring ]
Surabaya.

19/02/10

Makan di Piring Suroboyo

Dalam dua minggu yang lalu, tanpa sengaja saya telah melakukan jelajah jajan di 3 tempat dalam jarak waktu yang tidak cukup lama, pertama; saya ingin mencoba masakan bebek goreng Cak Yudi , bebek goreng belakang rumah sakit William Both, dan terakhir makan mi kluntung pak Mo di Giant Rajawali.
Baik sebagai catatan akan kita bahas jelajah jajanku satu per satu :

1. Bebek Cak Yudi : Bebek goreng ini menempati di pojok Jl. Tanjung Torowitan - Perak Barat.
Warung bebek goreng disini sudah lumayan punya nama, sejak makanan bebek laris manis dan menjadi salah satu makanan favorit bagi penjelajah makan, warung bebek ini juga ikut merasakan dampak dari banyaknya orang suka makan bebek.
Bebek dimana tersajikan sebenarnya tak jauh beda-beda amat selama bebek ini dimasak sama, contoh di goreng atau diberi kuah, namun menurut saya yang bikin berbeda antara bebek yang satu dengan bebek yang lain, selain empuk menggorengnya adalah sambal yang menyertai bebek itu, seperti contohnya, bebek goreng cak Yudi ini, hampir para penjelajah jajan akan mengatakan bahwa sambelnya sangat enak dan membikin paduan bebek dengan sambel pencitnya sungguh tiada tara rasanya.
Warung bebek cak Yudi ini dibuka mulai sore dan akan utup biasanya pada jam 20.00 wib, jadi bagi penjelajah jajan yang ingin menikmati bebek cak Yudi, datanglah pada sore hari sebelum kehabisan bebek gorengnya.

2. Bebek goreng belakang rumah sakit William Both.
Pada hari yang lain, ketika menjemput si Non pulang kerja dan perut kami merasa laper, berdua kami sebenarnya ingin mencari makanan soto yang kalau tak salah ada di belakang rumah sakit William Both, tetapi setelah berputar-putar mencari warung ini seberapa lama akhirnya juga tak ketemu, tapi sudah kadung perut ini laper, maka kami berdua berhenti di sebuah warung yang ada dipojok belajang rumah sakit ini yang menjual penyetan, ada bebek, ayam dan tahu tempe.
Pilihan kami seperti biasa, menu bebek goreng dan kami pesan dua porsi, dan setalah digoreng dan disajikan akmi tidak hanya diberi 2 potong bebek tetapi juga ditambah usus dan tempe goreng, hadiah barangkali ya ?
Seperti yang saya katakan diatas, bebek selain cita rasa bebek itu sendiri yang juga penting adalah sambalnya juga, nah disini kami mendapatkan sambal yang sudah jadi, tidak langsung membuat sambal tai sudah tersedia, jadi tinggal menuangkan kedalam piring nasi dan bebek gorengnya disajikan di piring yang lain
Dan seperti perkiraan saya, karena sambal itu tidak fresh makan sudah bisa kita tebak, cita rasa sambelnya kurang mengena di lidah, untk bebeknya baru digoreng, tidak hanya di hangatkan, kalau samba dan bebeknya tinggal jadi, wah..jadi apa rasanya.

3. Mie Kluntung Pak Mo
Beberapa hari yang lalu saya ingin sekali nganyari pusat perbelanjaan yang baru, yang belum lama di buka di daerah Jl. Rajawali.
Selain kami berbelanja beberapa kebutuhan rumah kami tak lupa pula Non dan anak-anak saya ajak untuk makan, karena kebetulan saat itu waktu makan malam dan sekeluarga masuk di rumah makan Piring Surabaya. Rumah makan ini masih baru dan dengan suasana yang serba hijau makan akan terkesan rumah makan ini bersih dan enak, apalagi tersedia juga sofa yang warnanya senada, wah..cocok untuk makan dan santai disini.


Saya dan Non pesan mie kluntung pak Mo yang sudah kesohor itu, tapi dasar tidak jajan di tempat aslnya pak Mo jualan, ya cita rasanya lain dengan yang asli, pernah saya mencicipi mie ini sewaktu di Giant Jl. Diponegoro, disini cita rasanya masih lumayan, jika boleh saya membadingkan dengan yang sekarang ini saya rasakan, tapi sekedar untuk melepas rasa kangen sama mie kluntung, makanan disini sudah cukup untuk menjadi pengobat rindu pada mie kluntung pak Mo.


sedang anak-anak untuk makannya memesan kesukaan mereka yang tak pernah ngalih-ngalih, yaitu penyetan ayam dan nasi goreng, karena saya ndak ngicipi penyetan ayamnya, ya saya tak bisa komentar  soal rasanya, klo pingin tahu cita rasanya, ya kapan-kapan ajak saya makan jajan ini dan bayarono, hehehehehehehe....
Sungguh malam itu anak-anak selain mendapat hiburan berbelanja di tempat yang baru, tentu mendapat menu kegeraman juga tempat istirahat yang sangat enak, ingin mencoba berbelanja dan istirahat dengan santai, cobalah penjelajah jajan mencobanya di Rumah Makan Piring Suroboyo di pusat perbelanjaan Giant Jl. Rajawali.

16/02/10

Mie Sehat, tak seindah tanpilanmu

Siang hari, sewaktu panas dan capai menyengat badan tentu apalagi yang pas buat perut yang terasa lapar-laparnya, tentu yang menjadi pikiran kita saat itu pastilah makan makanan yang banyak kuahnya, makanya ketika saya dan Non masuk rumah makan yang pertama dan yang menjadi incaran adalah makanan yang banyak kuahnya.
Makanan yang banyak kuahnya itu biasanya ada di makanan yang gak jauh-jauh dengan soup, maka ketika disodorkan menu makanan langsung saya cari soup dan ketemulah saya dengan SUP SEHAT yaitu sup yang isinya terdiri dari otot sapi dicampur dengan bumbu-bumbu yang khas dan ditambah kuah. Saya tertarik dengan soup ini selain tentu makanan ini banyak kuahnya juga karena makanan ini dalam daftar makanan disajikan dengan wadah / tempat dari pohon bambu [ bumbung pring dalam bahasa jawa ].
Melihat sajian makanan di buku menunya saya dengan Non berharap menemukan sensasi lain daripada yang lain dari sebuah makanan yang bernama sup sehat ini, tetapi setalah disajikan dan saya mecoba mencicipi ternyata rasanya tidak seperti apa yang diharapkan, malah cenderung biasa tidak ada bedanya dengan sup yang pernah kita sebelum-sebelumnya, justru ditempatkan dalam tmpat yang terbuat dari pohon bambu [bumbung] maka secara perlahan aroma bumbung ini juga masuk dalam masakan ini.
Dan yang lebih tidak mengenakkan lidah, oto sapi yang ada di dalam kuah ini, sepertinya sangat empuk dan terkesan klenyer-klenyer ketika saya makan, jadi terkesan kelamaan masaknya otot ini dalam kuah.





Kesebelan saya waktu itu tidak hanya berhenti sampai disitu saja, selain makanan yang bikin ganjel di ati, minuman yang saya pesanpun malah menambah kekesalan hati saya juga, mengapa tidak ? karena es yang namanya sungguh menggairahkan ini : SUNSET PARADISE tersebut rasanya sedikitpun tidak seenak perkiraan saya, yaitu minum laksana menikmati suset di pagi hari, sungguh malah rasanya didominasi rasa asam jeruk, wis pokoknya asem campur manis but tidak enak dirasakan, meskipun saya sudah mencoba untuk minta ditambahi rasa manisnya, namun rasanya tetep tidak merubah rasanya, masih tetep asem jeruk walau tidak begitu menyengat di lidah ini. kalau penjelajah jajan masih merasa penasaran dengan minuman atau makanan yang saya pesan tadi, bolehlah mancobanya di resto





Tak ketinggalan selain pesanan saya tadi, Non juga memesan makanan kesukaan dia, yaitu mia ayam, hanya disini tersaji dengan nama Mie Ayam Kecap.  Seperti mie ayam yang lain, cita rasa mie tidak akan banyak berubah dari mie yang lain, dan biasanya Non ini kalau sudah ketemu makanan yang namanya mie ini akan langsung disantap dan dihabiskan tanap sisa sedikitpun, sak kuah-kuahnya diseruput habis, tapi yang ini....... saya mulai awal sudah melirik makannya dia, kelihatan masih dirasa-rasa, tidak langsung dutelan di amsukkan dalam perut, dan benar sudah perkiraan saya, kalau ternyata Non merasakan mie ini tidak cocok dengan seleranya, sehingga sampai batas akhir makannnya dia tidak habis menyantapnya, malah hanya sebagian saja yang masuk dalam perutnya, tupun karena merasa eman-eman wong sudah dipesan tapi kok ndak dimakan.
wis jan komplit sudah sial kita siang itu  dengan santapan siangnya, Sup sehat yang tidak sehat, minuman yang amburadul rasanya dan mie yang katanya rasanya ndak ngalor ndak ngidul....wah capek deh siang ini, ya terpaksa sampai rumah kami makan lagi, lha wong masih lapar karena jalan-jalan di plaza itu.

08/02/10

Enaknya Mie Ayam Sayur.

Mie Ayam bagi si Non bak pacar keduanya, bahkan saya sebagai partner pernah merasa diduakan dengan makanan yang satu ini, dimana Non berada, bahkan waktu kapanpun kalau sedang jelajah jajan dia akan menomor satukan makanan yang bernama Mie Ayam, bahkan ketika sudah menemukan makanan ini maka dia akan mencicipi ini dulu dan lupa bahwa kami akan menikmati makanan lainnya, uh...dasar kaya mie, mbulet akhirnya.
Seperti malam itu, saya dengan senang hati mengantar Non untuk mencari makanan Mie Ayam kkesukaan dia yang kata temennya, mie ayam ini lain daipada yang lain, temannya menyebutnya mie sayur, entah bagaimana bentuk dan rasanya, tetapi mendengar namanya aja saya jeran, kok unik dan saya lansung tertarik
Berbekal informasi yang yang tak banyak, kami menyusuri Jl. Ploso yang lupa-lupa ingat karena pernah dulu saya akrab dengan nama jalan ini sewaktu awal-awal saya masuk ke kota Surabaya, dimana saya tinggal di daerah Kalijudan, dimana daerah ini tak jauh dengan Jl. Ploso, jadi nekat saja walaupun info yang didapat tidak banyak untuk jelajah jajan malam itu.
Meski sempat salah jalan dan muter-muter akhirnya kami ketemu juga dengan depot yang menyediakan menu Mie Ayam Sayur ini.
Melihat bentuk tempat jualnya saja kami sudah menduga bahwa tempat makan ini belum lama-lama buka disini, karena tempatnya terkesan bersih dan belum berkesan lama.
 Kami berdua langsung pesan Mie Ayam Sayur 2 porsi plus 4 gorengan dan tentu minumnya 2 jenis yang kita sukai, Jeruk Hangat dan Teh Hangat.
Sambil menunggu penjualnya memasak mie ayam yang kami pesan saya mencoba bertanya-tanya, mengapa akmi yang dimasak berwarna hijau, penjualnya menjawan, inlah yang menjadikan mie ayam disini berciri lain, warnaya tidak berwarna putih kekuning-kuningan seperti yang sering kita lihat, tapi disini mie nya berwarna hijau karena bahan yang digunakan lain, selain bahan mie yang biasanya itu juga disini mie ditambahi air hasil olahan sayur sawi dan  sayur bayam, sehingga warna hijau itu didapat dari campuran air tersebut tentu, disini akan didapat cita rasa yang berbeda dengan mie yang biasa itu.
Menikmati mie ayam sayur ini sepertinya tidak ada yang berbeda, tapi setelah bener-bener kita menikmati mie ini akan terasa campuran sawi dan bayam nya itu, sehingga akan terasa segar dan sedikit empuk.
Mencoba mie sepeeti biasanya lidah ini belum terasa komplit kalau belum memesan sekalian gorengannya, disini saya memperoleh gorengan yang sama seperti kalau saya menikmati bakso Solo di daerah Jolotundo, gorengannnya gurih dan crispy tentu skan menjadi pendamping mie ayam yang juga enak ini.
Perpaduan yang serasi antara mie ayam dengan gorengan pangsit, dan kalau penjelajah jajan ingin menimati sensasi yang lain dapat menambahkan mie ayam itu dengan ceker ayam yang bikin wuih.... gak ada matinya, ditambah minum air jeruk hangat, nyem..nyem..nyem... enak tenan.
Bagi penjelajah jajan yang ingin menikmati mie ayam sayur ini dapat menikmatinya di  Jl. Ploso Bogen persis di samping Indo Mart dengan harga yang relatif murah dan nikmat.