27/05/10

Tiga tempat dalam satu hari libur

Ini libur nanggung, tempat kerja saya hari Rabu kemarin, 26 Mei 2010 diliburkan, libur PILKADA di kota Gresik, jelas ini membuat pikiran saya  berfikir harus kemana, niat saya yang pertama ingin menuju kota Mojokerto, selain saya harus menemui seseorang untuk urusan kerja tetapi, hal ini tak jadi karena yang saya temui hari itu tak masuk kerja, padahal saya sudah siap akan berangkat.
Padahal sudah saya rencanakan kalau sudah tiba Mojokerto jika urusan selesai saya akan jelajah jajan di tempat makan yang pernah saya kunjungi dulu juga mengunjungi tempat dimana diproduksi jajanan ONDE-ONDE yang khas kota itu, tapi semua itu gagal.
Sembari saya berjalan saya putuskan untuk menemui rekan saya untuk melihat proyek yang dia kerjakan, dan akhirnya setelah kita telpon-telpon an akhirya, kita sepakat untuk ketemu di kawasan Rungkut.
Selesai ketemu di Rungkut kita berdua langsung menuju ke Jl. Mayjen Sungkono, disini teman saya akan mengambil notebook nya yang di instal dan mendatangi proyek yg sedang dikerjakan, tapi kami sebelumnya mampir untuk makan setengah siang di sebuah warung yang menyediakan makan pecel, sesuai dengan kesukaan saya mendapatkan makanan ini di Jl. Majen Sungkono sebelah Barat.
Saya tidak tahu persis dimana letak warung pecel ini, tapi seingat saya warung ini aldalah satu-satu warung pecel nyamleng yang ada di sisi barat Jl. Mayjen Sungkono, jadi mungkin kalau penjelajah jajan ingin mendapatkan pecel nyamleng ini pasti tidak akan kesulitan.
Selesai makan setengah sang sperjalan kita teruskan ke Kota Sidoarjo, kita berdua tidak punya rencana ke daerah ini, sebab waktu masih longgar sementara menunggu sore kita baru ada acara yang lain, nah sembari kita mencoba notebook yang baru selesai di instal lagi kita ingin mencoba Wi-fi, maka teman mengajaknya ke sebuah cafe yang menyediakan fasilitas ini dan saya menemukan TROPIZ Resto anda Music Lounge, dan kembali sambil sibuk sendiri-sendiri dengan mainannya saya mencoba pesan 2 minuman yang segar untuk penghilang haus panas di perjalanan antara Surabaya-Sidoarjo, saya pesen minuman CRYPTO dan temen saya memesan CAPUCINO COFFE, Crypto secara sepintas sangat menyegarkan, warna biru diatas hijau dalam gelas yang cantik dan bening menambah kesan segar pada minuman ini, apalagi ditambah dengan cherry merah. perpaduan yang segar dan menggairahkan untuk segera menikmati minuman yang memang terasa segar.
















Di Resto ini kami cukup lama, tak terasa hari sudah menjelang sore, biasa kalau sudah browsing kesana kemari kita jadi lupa waktu, karena sudah sore dan sudah capai makan kita meninggalkan tempat itu dan kembali menuu ke Surabaya.
Namun sampai di Surabaya ka i tidak terus pulang, yah..karena kami di Surabaya hanya makan kecil dan minum saja, jelas perut ini minta di isi, dan teman saya mengarahkan untuk makan dulu di daerah sekitar Rungkut, dan sampailah kami di rumah makan yang baru ini saya melihatnya.
Nama tempat makan ini " KAYU ENAM ", sesuai sebagai rumah makan tradisonal, maka didalam rumah makan inipun bentuk dan tempatnyapun terskesan tradisinal.













Dirumah makan ini waktunya sudah malam, jadi rasanya lapar banget dan langsung kita pesan makanan favorit saya, Gurami Bakar dan Ayam Goreng.
Karena perut sudah sangat laper dan makanan belum juga dihidangkan maka  kesempatan ini aku gu nakan untuk melihat suasana rumah makan ini, menurut saya rumah makan ini sesuai dengan menyebut sebgai rumah makan tradisional maka, suasanapun nampak sangat tradisinal, hanya beberapa meja saja yang ada penutup atap dan sebagian lagi dibiarkan terbuka dan diletakkan di tengah-tengah lokasi, sehingga menurut saya lokasi yang terbuka ini sangat cocok jika untuk makan pada sore dan malam hari sehingga terkesan bebas, dan kata temen saya..rumah makan ini sangat ramai kalau pas bulan purnama, karena pengunjung bisa makan enak sambil menimati bulan purnama di atasnya karena tempat makan tak tertutup apapun, asal jangan datang hujan saja, agar kita bisa dengan puas menikmati makanan yang kita pesan sembari ditemani gelapnya malam.

TROPIZ Resto & Music Lounge
Sun City Plaza, Sidoarjo

RM. Tradisonal
KAYU ENAM
The Food & Beverage Village
Jl. Jemursari Selatan IV/6
Surabaya

18/05/10

Bersama kawan hanya semalam di DJATILEGI

Sudah dua tiga kali kita janji untuk bertemu, tapi baru semalem pertemuan itu bisa terlaksana, dan itu membuat saya menambah lagi daftar perkoncoan yang "seperjuangan" dalam hal penyuka jajan.
Mas JOE, demikian saya memanggilnya, meski kalau secara umur, lebih tua saya ketimbang dia, tapi saya lebih nyaman kalau memanggil dia dengan sebutan Mas Joe, dan itupun mungkin hanya saya saja yang memanggil dengan sebutan itu, sebab setelah saya ketemu dengan dia, kawan-kawannya lebih sering memanggilnya mas Budi, asal jangan disamakan dengan Budi sedang bermain bola aja, hehehehehehe.....
Saya dengan mas Joe ini sebetulnya belum pernah ketemu, tapi mungkin karena sering kontak di jejaring sosial dan yang paling penting kita sama-sama penjelajah jajan, maka seakan sudah sering ketemu dan tampak akrab saja.
Malam itu saya diajak mas Joe ini karena dia ada undangan dari pemilik DJATI LEGI Terrace and Resto, untuk mencicipi menu yang ada di resto tersebut, saya tidak datang hanya dengan mas Joe saja, tetapi datang bersama-sama kawan bloger kuliner yang lain, bahkan lucunya sampai saya menulis ini lupa siapa mereka-mereka itu [ busyet.....otak tuwa, gampang lupa, kekekekeke].
Kita datang kesana langsung disambut oleh seorang laki-laki muda yang masih gagah dan mengaku kalau dia orang asli Semarang, dialah Pak Oetojo Kusuma.
Dari dialah resto ini dibuka dengan harapan akan menjadi pilihan alteratif tempat untuk menikamti hidangan yang lain dari yang telah banyak ada di Surabaya ini. Seperti yang dituturkan oleh beliau, bahwa resto ini baru dibuka, kurang lebih satu setengah bulan yang lalu, sehingga dengan mengundang temen-temen harapan beliau tempat makan ini, akan mendapat masukan yang posotif dari para pelanggannya bagi perkembangan resto kedepan.
Memang jika saya melihat menu-menu yang ada di disini, saya sepedapat dengan beliau bahwa semoga resto ini akan menjadi pilihan alternatif diantara rumah-rumah makan yang telah ada, yang biasanya atau selalu menghadirkan menu-menu gorengan, tapi di resto ini anda akan menemukan berbagai menu pilhan yang variatif, meski hanya berbahan dasar IGA tapi disini Iga akan dimasak dengan berbagai macam dan suguhan yang berbeda, lihat saja menunya, NASI IGA RICA, NASI IGA BALI, IGA PLERET, SOP IGA, dan masih anyak lagi menu makanan yang semuanya dari bahan dasar Iga.
Selain Iga dengan berbagai macam menu pilihannya, di DJATILEGI ini anda penjelajah jajan jyang suka akan daging BUNTUT, disini juga anda juga akan bisa mendapatkan olahan Buntut dengan macam-macam menu misalnya, BUNTUT GORENG, BUNTUT BELACAN, BUNTUT BALADO dan tentu masih banyak lahi menu dengan bahan dasar ikan Buntut pula.
Dan benar apa yang dikatakan oleh sang pemilik bahwa menu andalannya Iga mauoun Buntut nya sangat lain daripada yang lain, setelah kita semua menccipi makanan ya g dihidangkan, kita sepakat bahwa masakan yang dihidangkan sangat enak dan terasa empuk sehinggat tekstur daging buntutnya sangat mudah digigit dan dimakan, dan tentunya yang sangat menjadi paduan dari ikan Buntut ini adalah bumbunya yang sangat meresap dan menyatu, kalau penjelajah jajan ingin membuktikan, pesanlah BUNTUT BALACAN.....ini akan menjawab semua pertanyaan penjelajah jajan.
Tentu selain kita bisa menikmati makanan yang sudah sebagian saya sebut tadi, penjelajah juga bisa menikmati sajian minuman yang tak kalah nikmatnya, dan malam itu saya coba untuk memesan SEXY BLUE, dan benar minuman ini seperti namanya, sungguh memberi kami pada rasa yang benar-benar lain dan belum pernah saya rasakan, manis, segar dan yang bikin saya menikmati adalah sirsatnya terasa mewarnai minuman ini.
Ini minuman yang namanya menarik untuk kemudian saya cicipi. SEXY BLUE.....memang rasanya benar-benar seksi di lidah saya.

Ini juga minuman yang sempat dipesan oleh kang Joe, enak juga...kemreces di tenggorokan.

Ini Buntut pesenan cewek samping saya [ maaf namanya lupa..] ,saya juga sempat mencicipi ini, dan rasanya, nyem.......nyem pedas dan terasa empuk ketika saya mengigitnya.
Oh...... ya,...selama kami menikmati masakan yang kami pesan, tak lupa kami selalu ditemani oleh sang pemilik resto ini, sehingga disela-sela makan kami selalu bertanya seputar makanan dan resto ini sendiri, dan perlu kami catatakan disini bahwa resto yang ada di Surabaya ini adalah resto yang ke 5, yang lainya ada di kota Semarang.
Akhirya setelah kami mencicipi beberapa hidangan yang kami pesan, waktunya kami untuk pamit pulang, tapi sebelum kami pulang, kami berkesempatan untuk foto bareng dengan sang pemilik sebagai kenang-kenangan dan rasa terima kasih atas undangan makan malam ini.
DJATILEGI
Terrace and Resto
Galaxi Mall Lt.4 No. 405
Dharmahusada Indah Timur 35-37
Surabaya

11/05/10

Festival Rujak Uleg 2010


Minggu siang, 09 Mei 2010 saya dan Non sudah ingin segera meluncur ke Jl. Kembang Jepun, ex. lokasi Kya-Kya, disinilah akan dilaksanakan FESTIVAL RUJAK ULEG 2010 dalam rangka  memperingati hari jadi kota Surabaya yang ke 717 tahun.
 
Sengaja saya datang agak awal, karena saya tak ingin melewatkan menyaksikan kostum para peserta yang ikut ambil bagian dalam acara ini, karena menurut informasinya kostum yang dikenakan akan menarik. Dan benar setalah saya bisa melihatnya sungguh siang itu saya bagai tak menikmati sebuah acara Festival  Rujak Uleg tapi, malah saya seperti menyaksikan sebuah acara festival pakaian, yang beraneka macam dan sungguh sangat menarik untuk dilewatkan begitu saja, coba lihat foto dibawah dari sebagian peserta yang hari itu menjadi pesertanya.


 Selain dari berbagai pakaian yang beraneka macam dan rupa yang dipakai oleh para peserta, ternyata juga para peserta ini juga mendandani sayuran mereka dibuat sedemikan rupa agar tampak indah dan menarik, coba ihat saja contohnya :


 
Diatas ini juga merupakan sebuah sajian dan penataan bahan rujak uleg yang sangat indah di pandang mata, sebuah ide yang kreatif dimana sebuah sajian yang menarik dan apik juga akan mempegaruhi selera makan kita.
Dalam kesempatan siamng itu pula selain kita bisa menyaksikan festival rujag uleg yang diikuti oleh ratusan peserta, kita juga bisa melihat acara NGULEG BERSAMA yang dilaksankan di tengah-tengah area di depan panggung kehormatan, acara nguleg bersama ini dilakukan oleh Bp. Bambang Dwi Hartono selalu Walikota beserta Ibu serta beberapa orang peabat yang ada dilingkungan Pemkot serta beberapa orang dari perwakilan negara-negara yang saat itu bisa hadir.
Festival kali ini memang sangat meriah, selain kegiatan ini dilaksankan dalam rangka hari ulang tahun Kota Surabaya yang ke 717 tahun kegiatan ini juga dilaksankan dalam jumlah yang banyak baik peserta maupun kapasitas nya, dan tak lupa masyarakat mendapat suguhan yang jarang sekali bisa disaksikan, juga disni masyarakat juga bisa ngicipi [ merasakan] rujak uleg yang di sajikan oleh peserta. 
Juga tak ketinggalan di acara ini kita juga bisa menyaksikan hiburan, band dan musik patrol tentu dengan MC yang tak asing lagi buat kita.

 

Acara ini berlangsung sangat meriah, karena panitia akan mencari pemenangnya diantara ratusan peserta yang mengikuti acara ini, tentu dengan berbagai hadiah menarik, seperti tiap pemenang selain mendapat uang pembinaan, juga mendapat hadian 1 [satu] buah sepeda MTB.
 
          foto bareng dengan salah satu pemenang....!!!!

Acara ini baru selesai pada sore hari, dan penontonpun baru beragsur-angsur pulang setalah disana sudah tak ada acara lagi.
Saya dan mungkin masyarakat yang lain, juga akan berharap festival ini akan terus dilaksanakan di tahun-tahun yang akan datang, selamat dan sampai ketemu di tahun yang akan datang........!!!!!!

06/05/10

Sate Ayam Ponorogo

Bagi penjelajah jajan mungkin menu sate ayam Ponorogo ini sudah tergolong tak baru lagi, tapi saya menu yang satu ini tergolong baru juga, karena sejujurnya saya tidak begitu berselera kalau harus makan sate ayam, masih mendingan kalau saya disuruh makan sate kambing, maka saya segera akan meng iyakan tawaran untuk menjelajahi sate kambing, sate yang dalam mitosnya bisa menaikkan gairah.
Saya karena sesuatu sebab harus menjelajahi sate ayam Ponorogo yang berada di Jl. Dharmawangsa ini, dalam spanduk yang ada di temapt ini tertulis : Sate ayam Ponorogo- Pak Seger Asli , entah mengapa kok masih tertera tulisan asli, apakah ada yang tak asli ? aku sendiri tak tahu jawabannya.
Sate seperti dalam pikiran saya, itu enaknya kalau makan di temapt dimana kita bisa melihat penjualanya memasak sambil menunggu pesanan kita datang, jadi kalau kita harus beli dan membungkus untuk dibawa pulang, saya yakin sensasi rasanya akan sangat lain kalau kita makan di tempat dibanding harus makan di rumah.
Konon sate yang saya jelajahi ini memiliki cita rasa yang spesial, satenya terbilang lunak dan gurih tapi, tentu sate ini tidak akan membawa kenikmatan yang maksimal jika bumbunya juga tidak menawarkan kelezatan yang prima jadi, sate dan bumbu harus seimbang, dan inilah yang mungkin ddiapatkan di Sate ayam Ponorogo Pak Seger ini.
Tapi seperti yang telah saya katakan diatas, sate itu baru enak kalau disantap di tempat, bukan dibawa pulang, dan....ah...lagi-lagi saya membawa pulang makanan yang saya jelajahi ini untuk dimakan di rumah.
Dasar perut sudah membawakan lagu kebangsaan kruyuk.......kruyuk....... maka begitu sate dibuka langsung saya menyantapnya, sampai hampir lupa kalau saya pesan lontong untuk menemani gurihnya sate ayam ini.
Benar sate yang aku beli memang pantas kalau bayak orang menyukainya, selain tekstur dagingnya yang empuk, gurihnya sangat terasa dan sisa bakaran nya pun tidak begitu terasa, jadi yang terasa adalah paduan daging yang empuk, gurih dan bum bu kacang yang sedikit mencair, yang menawarkan sensasi yang patut untuk dicoba lagi tentu dengan mencoba makan di tempatnya.
Bagi penjelajah jajan yang kebetulan saat itu menikamati sajian sate khas Ponorogo ini tentu akan menunggu dkarena memang harus antre untuk menunggu disajikan, nah ...waktu anda menunggu itulah penjelajah akan menemukan satu  bungkusan besar yang ada di meja makan, itulah yang dinamakan GARANG ASEM TULANG AYAM, memang inilah menu lain yang juga menjadi andalan tempat makan ini.
Kalau anda penasaran, bolehlah penjelajah  jajan langsung membuka dan mengintip isinya dan jangan lupa untuk mencicipinya karena satu bungkus besar yang ada didepan anda itu harganaya relaif sangat murah yaitu hanya Rp. 5.000,- dan dengan harga itu lidah penjelajah akan menikmati sayur garang asem yang gurih dan segar ini
Anda penasaran ? datang dan nikmati sensasi sate ayam Ponrogo dan Garang asem tulang ayam ini.

SATE AYAM PONOROGO ASLI
Pak Seger ASLI
Jl. Dharmawangsa 142
SURABAYA

02/05/10

Kreco, sensasi sebuah jajanan langka

Kalau penjelajah jajan ditanya perihal makanan apa yang sekarang langka dan sulit ditemukan di kota pahlawan ini maka, tentu kita akan sepakat bahwa KRECO adalah salah satu makanan yang saat ini tergolong langka dan sulit ditemukan.
Tidak semua daerah / lokasi dapat dengan mudah penjelajah jajan menemukan makanan yang berbahan baku Kreco ini.
Sebut saja di daerah Surabaya pusat ini, hampir dipastikan kita tak akan menemukannya, masak sih ? bener berani adu traktir, ditengah kota yang katanya penuh dengan pusat jajan penjelajah kita tak akan mudah menemui makanan ini, untung saya mendapatkan gurih dan segarnya ini ketika kami menyaksikan acara SURBAYA SIMPANG FESTIVAL ,30 April 2010, di area Taman Apsari, Surabaya
Jenis makanan ini sebetulnya sangat sederahan, baik isi maupun bumbu-bumbunya, coba kita perhatikan, nakanan ini hanya terdiri dari KRECO saja, yaitu sejenis binatang yang hidup subur utamanya didaerah rawa-rawa, bentuknya menyerupai KOL NENEK, tapi bentuknya lebih kecil dan bulat.
Kreco ini cara memasaknya pun sangat sederhana, cukup disayur lodeh dan diberi parutan kelapa, wah.....mengingat makanan inipun jadi ngilu ingin mencoba lagi.
Dan yang menjadi spesifik dari makanan ini, selain bumbu dan rasanya yang mensensasi cara makanpun sangat unik,
Coba kita bandingkan kalai kita makan KOL NENEK, dengan cara di congkel dengan sendok ataupun sejenisnya, karena memang dagingnya yang sangat lekat di dalam cangkangnya, tapi KRECO cukup dengan menyedot sisi kepala dari kreco tersebut, jadi harus menyedot dengan semangat dan hati-hati maka kita akan menemukan sensasi gurih dari isi makanan yang bernama KRECO ini.
Penjelajah jajan penasaran dengan rasa dan cara memakan makanan ini ? cobalah untuk menjelajahi di sudut-sudut kota Surabaya dan kalau mujur, kita akan menemukannya.
Selamat berputar-putar.....................