22/01/10

Menikmati udang bersama sahabat lama

Saya memiliki teman kantor yang cukup lama, tetapi sudah lama juga dia sudah pindah ke kota lain di luar pulau Jawa bersama keluarganya, dia tinggal di pakanbaru.
Meski tinggal di tanah seberang, dia sering-sering datang ke Surabaya, kadang-kadang 2 sampai 3 hari jika berada di Surabaya dan tentu ke Gresik tempat dulu kita sama-sama bekerja, dan anehnya setiap kali ke Surabaya, selalu saja dia menyempatkan untuk menikmati makanan di Rumah PANORAMA, Jl. Embong Malang dan acara makam malam ini pasti tidak boleh terlewatkan selagi dia menginap di Surabaya.
Pernah suatu ketika saya bertanya, mengapa selalu makan di tempat ini, dia menjawab; bahwa di tempat ini akan ditemukan masakan ikan bakar yang katanya cita rasanya seperti dia merasakan masakan ini di tempat beliau tinggal sekarang. 
Sering juga saya ke rumah makan ini, dan menikmati masakan ikan bakar dan masakan yang lain, tetapi memang benar seperti yang dikatakan temanku bahwa masakan ikan bakarnya sunguh lain yg selama ini saya pernah memakan di tempat yang lain, hanya saja kali ini saya tidak makan yang menurut pemilik rumah makan ini bahwa ikan yg mereka masak adalah ikan yang didatangkan dari makasar, menurutnya ikan dari sana akan memiliki rasa yang berbeda dengan ikan yg beli di tempat lokal.
Malam ini saya dan dia, serta temen yang lain makan Udang Saus.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa masakan yang dimasak disini memiliki cita rasa yang lain, entah karena bumbu atau bahannya yang didatngkan dari tempat yang lain, tetapi menikmati udang saus malam ini terasa menikmati sensasi makan udang di tanah seberang.
Makanan kedua yang kita pesan setelah udang saus adalah Cah Sayur Sea Food.
Makanan ini menurut saya cita rasanya tidak jauh berbeda dengan makan sejenis yang pernah saya makan di tempat lain, kita akan  merasakan gurihnya sayur beradu dengan manis dan gurihnya ikan cumi-cumi serta udang yang dimasukkan menjadi satu dalam maksakan ini.
Itulah dua dari beberapa makanan yang malam itu kita nikmati,  yang perlu saya posting, karena kedua makanan ini dihidangkan dengan sajian cita rasa yang berbeda.
Jika anda penjelajah jajan ingin menikmati sajian sea food yang bercita rasa lain, seperti anda makan dengan cita rasa Makasar, anda boleh mencobanya di sini, dan tentu anda didalam rumah makan ini anda akan bisa melihat bermacam-macam foto dari para pesohor negeri ini, khususnya artis yang telah mengunjungi rumah makan Panorama, Jl. Embong Malang, Surabaya

19/01/10

Pecel yang nJawani.

Dalam sebuah kesempatan ketika saya dan Non selesai mengantar temen-temen di sebuah kantor di Jl. Jagir di siang hari, perut saya terasa di aduk aduk karena sedari pagi mulut ini belum kemasukan nasi untuk sarapan, apalagi dalam seharian pagi sampai siang itu saya melakukan kegiatan yang menguras tenaga bersama temen-temen wali murid yang lain dari sekolah anak saya yang sulung.
Sembari saya dalam perjalanan pulang saya teringat bahwa jalan yang saya lewati ini terdapat rumah makan yang cukup menarik minat saya sejak dahulu untuk, mencicipi maksakan yang ada di rumah makan ini.
Rumah makan PECEL BU KUS, ini berada di Jl. Barata Jaya XX No. 110, yang lokasinya dipiggir jalan, sehingga rumah makan ini mudah untuk mencarinya.
Pecel Bu Kus ini sebetulnya sudah lama keberadaannya, cuma saya baru sempat mencobanya di hari Saptu ini, persis di saat saya dan Non ingin makan siang.


Seperti pada kebanyakan pecel yang sering dijumpai, pecel Bu Kus ini juga memiliki bahan-bahan yang tak jauh beda dengan pecel yang selama ini saya jumpai pada umumnya, hanya pecel yang da di Bu Kus ibi terasa lebih manis, sepertinya cocok untuk lidah Jawa Tengah.
Pecel disini selain terlihat seger seperti nampak dalam foto sebelah ini, juga disajikan dalam bentuk picuk yaitu pakai daun pisang, dan ternyata pecelnya menurut saya diberikan dalam jumlah yang banyak, sehingga ketika saya makan nasinya sudah habis tapi pecelnya masih tersisa banyak.

Di rumah makan pecel Bu Kus ini selain menyediakan pecel juga menyediakan menu lain, seperti rawon, sop buntut, tentu dengan beberapa lauknya seperti tahu bacem, goreg otak, dan lain-lain, dan yang baru kali saya melihatnya, bahwa harga-harga menu yang ada tidak ditulis dalam bentuk angka seperti Rp. 10.000,-, tapi akan tertulis Sepuluh Ewu, sungguh penampilan ini setidaknya si pemilik ingin memperlihatkan kesan yang nJawani, dan anda penjelajah jajan penasaran ? silahkan untuk mencobanya di Rumah Makan Pecel Bu us, JL. Barata Jaya XX No. 110, Surabaya.

11/01/10

Special Taste, Kupang Lontong......


Minggu kemarin tidak ada angin tidak ada hujan Non tiba-tiba mengajak saya untuk menikmati jembatan SURAMADU yang sudah diresmikan beberapa bulan sebelumnya, tanpa mengajak anak-anak yang biasanya diajak kemanapun kita pergi menikamti liburan, tapi karena sudah kadung ngebet ingin melihat jembatan itu karena, sampai saat ini kita belum pernah melihatnya, ya tanpa anak-anakpun perjalanan ini tetap ingin dilaksanakan.
Perjalanan yang sungguh kita nikmati berdua, sejak dari berangkat dari Surabaya sampai melintasi jembatan Suramadu menuju ke pulau Madura dan pulang kembali menuju Surabaya sungguh menjadi perjalanan yang sangat menghibur hati.
Sampai kembali di Surabaya, kami berdua tidak langsung pulang tapi lagi-lagi Non mengajak saya untuk ke lokasi Kenjeran Lama, sebab menurut beliau di daerah Kenjeran lama ada pasar yang menurut cerita temen-temen Non, ada beberapa penduduk yang biasanya menjual ikan laut hasil tangkapan mereka ke tempat itu dan dibakar terlebih dahulu di tempat itu.


Melihat berbagai macam ikan hasil tangkapan dari para nelayan, yang dijual sungguh menarik minat untuk membelinya, apalagi oleh penjualnya ikan tersebut dibakar terlebih dahulu, seperti yang saat itu saya lihat, dari asap pembakaran ikan tersebut saja saya sudah menciump aroma ikan yang sangat sensasional.
Ikan yang dibakar dalam satu kali bakaran cukup lumayan banyak dan tidak hanya satu jenis ikan saja, ada ikan Tengiri, Pari, Kerapu, Baronanng dan lain-lain ikan yang saya tidak sempat menghafalnya.


Tapi perlu saya sampaikan ke penjelajah jajan, bahwa sebelum saya dan Non belanja ikan bakar tersebut, saya sempatkan untuk mencicipi Kupang Lontong yang ada disekitar tempat ini, karena sudad merasa lapar dan hausnya cukup menggelitik perut maka, saya lagsung pesan kupang lontong ini untuk segera mengisi perut saya yan sudah sangat merdu bunyinya.

Mencicipi kupang lontong di daerah ini seraya makan kupang di daerah yang pas, meski tidak banyak orang yang menjualnya tapi, makan kupang disini saya merasakan suasana lain entah mengapa, atau mungkin karena makan di daerah pantai yang nota bene adalah daerah dimana kupang merupakan salah satu dari hasil laut disini.
Kupang lontong yang saya nikmati dalam satu porsinya terdiri dari kupang plus lontong dan diberi lima buah sate kerang yang sungguh menggoda hati, apalagi dibarengi dengan minum segelas es kelapa mudah, wah........ terasa sungguh perpaduan yang pas di lidah.

05/01/10

Bebek Goreng, mengobati rasa penasaranku...

Beberapa Minggu yang lalu saya sempat menikmati jelajah jajan di Jl. Pajajaran Dalam [ nama jalan ini saya ketahui setelah saya lewat itu lagi ] dan sempat saya posting jelajah jajanku di postingan yang lalu, dan sempat tulisan itu dikoment sama sahabat tak pernah lihat, dan mengatakan kalau warung makan yang saya datangi itu dia tahu tempatnya dan malah mengatakan kalau di dekat tempoat saya makan itu ada warung bebek goreng yang ramai, dan saya berjanji untuk dilain hari mencicipi bebek goreng yang dia katakan itu.
Dan dasar kebetulan atau apa saya ndak tahu, ketika saya dengan Non hendak keluar makan malam, kami smepat bingung mau makan kemana, akhirnya saya ingat kalau dia ini kesukaanya makan bebek maka, pikiran saya langsung mengajaknya ke tempat ini.


Mungkin benar mengapa kata temen warung ini pembelinya selalu ramai, ternyata setelah saya gigit si bebek goreng ini rasanya saya langsung membenarkan kalau rasanya enak.
Menggigit bebek ini pula saya langsung teringat pada satu warung bebek yang menrut saya, baik sajian maupun rasanya sama juga, dimana di warung itu saya menjadi salah satu langganannya.
Seperti bebek yang pernah saya nikmati sebelumnya di warung yang lain, bebek disini disajikan dalam bentuk yang sederhana, tapi yang bikin saya teringat akan kesamaanya pada dua warung itu adalah srundeng dan sambal nya yang plek...persis ndak ada bedanya.

Jadi ketika saya harus menghabiskan nasi bebek ini, saya terpaksa harus tidak menyisakan sedikitpun di piring karena saking enaknya menikmati bebek goreng Madura yang satu ini.
Meski penjualnya  sedikit agak pendiem [ kalau tak mau saya katakan gak ada senyuman sedikitpun untuk pembeli], tapi saya tetap acuh saja, menghabiskan bebeknya, saya bayar dan pulang, tapi perlu saya beritahu juga bahwa disamping warung bebek ini juga ada penjual buah-buahan, khususnya Avokat, jadi kalau penjelajah rasa ingin bikin juice bisa beli avokat disini, murah dan enak seperti nasi bebek yang baru saya jelajahi ini....... !!!!

Lokasi : Jl. Pajajaran, depan pecel Pandegiling - Surabaya

03/01/10

Yang berbeda dari tahu

Tahu dalam suatu kesempatan dan tempat yang berbeda mungkin akan mempunyai bentuk dan rasa yang berbeda, walaupun kita tahu bahwa seberapa dibentuknya dan bagaimana bentuknya yang namanya tahu ya tetap tahu, tidak akan pernah berubah menjadi yang lain, maksudnya cita rasa tahu akan sama saja, walau dibentk apapun, iya khan ?
Nah untuk itu, saya akan mencoba menmpilkan dua bentuk [ maksudnya di modifikasi ] tahu yang berbeda, di waktu dan tempat yang berbeda :


Tahu seperti yang ada di foto sebelah kiri ini adalah satu bentuk tahu yang karena ingin memiliki bentuk yang lain, dan cukup ditempeli adonan daging ayam maka, jadilah menjadi TAHU AYAM.
Jajanan ini saya temukan di Magelang ketika saya ingin menikmati makan pagi di sebuah rumah makan di Jl. Tentara Pelajar Magelang.
Merasakan tahu ayam ini tak jauh beda dengan kita makan tahu seperti biasanya, cuma karena ada tambahan daging ayam maka rasanya beradu antara tahu dan daging ayam yang sensasional, apalagi tahu ini masih hangat ketika saya mencicipinya.

Dan satu lagi tahu yang saya nikmati ini adalah tahu yang beraal dari kota Solo, di kota inilah saya tanpa sengaja sewaktu bertandang ke tempat saudara, saya disuguhi tahu yang tidak pernah saya lihat sepanjang saya mengenal tahu.


Tahu ini berwarna agak kuning dan seperti dibalut kaya kulit kuning telur, tapi setelah saya cicipi, rasanya masih seperti tahu yang saya cicipi, gurih dan nikamtnya membuat saya untuk menambah lagi jenis tahu Solo ini.