29/04/10

Suatu siang di kota Lamongan

Melakukan perjalanan karena urusan pekerjaan tentu memiliki berbagai macam pengalaman yang berbeda di satu tempat dengan tempat yang lain.
Seperti perjalanan yang saya kerjakan kemarin, karena sesuatu hal saya melakukan perjalanan kerja dengan relasi ke kota LAMONGAN.
Kota Lamongan ini sebetulnya tidak jauh dengan tempat kerja saya yang ada di Gresik, mungkin hanya ditempuh beberapa menit saja perjalanan sudah sampai di lokasi, tapi karena saya ingin perjalanan tersebut menjadi perjalananan yang memiliki nilai plus, maka setelah urusan kerja selesai saya akan melanjutkan dengan jelajah jajan makanan khas Lamongan, saya ingin mencoba kembali makanan khas nya kota ini yaitu nasi BORAN.
Tapi karena saya sampai di kota ini sudah siang maka, saya tak sempat menemukan nasi yang saya inginkan, karena biasanya nasi Boran ini dijualnya pada pagi hari, dan kalau tak salah, ibu-ibu penjual nasi ini menjualnya di sekitar terminal lama, jadi ketika saya melewati jalan itu [ saya lupa jalan apa ] sudah tak menemukan ibu-ibu penjual nasi Boran ini.
Karena memang waktunya makan siang, maka saya menyerahkan pilihan makan siang ini kepada teman saya, mau makan siang dimana.
Setelah berjalan  beberapa saat maka kendaraan kami dibelokkan kesuatu tempat rumah makan yang letaknya sangat strategis dan kalau tak salah rumah makan ini berada di sebuah bekas tanah sawah di pinggir jalan yang mudah dijangkau.
Memasuki area rumah makan ini mengingatkan saya pada rumah-rumah kuno tempo dulu, dimana ketika kita akan masuk rumah maka akan lebih dahulu melewati bangunan yang berbentuk joglo, dan disilah saya menemukan kembali suasana ini.
Lebih masuk kedalam lagi kita akan menemui 2 banguna memanjang, yang sebelah kiri aalah merupakan jajaran tempat makan yang berderet-deret eja dan kursi, sedang bangunan sebelah kanan adalah bangunan memanjang yang disekat-sekat menjadi beberapa bagian yang berfungsi sebagai temat makan juga tetapi bergaya LESEHAN.
Benar apa yang aku duga sebelumnya bahwa, rumah makan ini kemungkinan besar aalah cabang atau masih dalam satu pemilik dengan warung apung yang ada di kota Gresik karena, dilihat dari style dan menu makanannya tidaklah beda dengan yg di Gresik, coba saja makanan yang saya santap disini :
Yang satu ini adalah juga makanan kesukaan saya GURAMI BAKAR RUJAK, mencicipi gurami disini hampir sama seperti kita menikmati di tempat lain, hanya saja menurut saya gurami disini manisnya terasa dan aroma ikan bakarnya tidak begitu menyengat.
Menikmati menu Gurami goreng disini tidaklah lengkap jika tidak dengan makanan pendamping yang menurut saya ini adalah lagu wajib jika menjelajahi makanan seperti ini, maka saya pesan URAP-URAP heehehehe

Urap-urap dalam penampilannya tidaklah sangat istimewa, tapi lidah jawa seperti kita ini, makanan ini akan nampak pas dengan berbagai menu lain.
Menu kudapan disini juga sama dengan udapan yang lain, terlihat segar dan gurih bila dirasakan.
Menu sehat yang ini memang nampak cantik dan selalu pas bila dipadu dengan makanan berjenis goreng dan bakar ini, begitu khan sahabat penjelajah jajan ? lha..... iya..... jelasnya.
Sebagai pelengkap makan siang itu, kami juga memesan tahu crispy, sehingga di sela-sela kita makan gurami dan kudapan yang disediakan, kami juga mencicipi tahu yang gurih dan cripy ini.
Sungguh makan siang di Lamongan ini selain mendapatkan suasana yang segar dan sejuk di tempat yang memang  baru ini saya juga bisa mencicpi makanan yang enak tentu juga mengeyangkan. 
Bagi penjelajah jajan yang suka akan makanan ber cita rasa njawani, bolehkan anda mampir di rumah makan ini. Selamat bertemu di kota Lamongan

WARUNG APUNG RAHMAWATI
Jl. Simpang Kusuma Bangsa 06
LAMONGAN

12/04/10

Angsle dan Ronde, makin dekat

Di minggu kedua bulan April ini, saya mendapatkan menu favorit jajanan saya lagi dan yang paling menyenangkan, tempat jualannya tidak jauh-jauh dari tempat saya tinggal dan, inilah yang menjadikan saya tidak usah repot-repot pergi jauh untuk menikmati kedua jenis jajanan ini.
Pilihan pertama lidah saya adalah ANGSLE, minuman ini dulu sekali sangat akrab dengan lidah saya, karena hampir tiap hari saya mencicipi ini sewaktu pernah tinggal beberapa tahun di kota Tuban, di kota TUAK ini saya biasanya mendapatkan angsle ini di samping masjid besar alun-alun kota Tuban. jadi jelas saya masih bisa membadingkan ketika harus minum lagi di lain tempat.
Seperti ketika saya menemukan angsle ini di jalan Genteng Besar pada malam hari lidah langsung mengenali bahwa makanan ini meski tidak enak betul tapi sedikit-banyak sudah agak nyrempet dengan angsle yang bisa saya katakan enak. Angsle ini dibandrol dengan harga yang lumayan murah hanya Rp. 4.000,- / mangkok, anda sudah bisa menikmati angsle yang berkuah santan yang manis ini.
Pilihan kedua saya adalah RONDE, seperti yang sudah penjelajajah jajan ketahui, menu ronde hampir dimana-dimana tidaklahj jauh-jauh berbeda, ada ronde, kolang kaling, gorengan kacang dan sedikit ditambah serutan kelapa muda, hanya saja yang saya beli ini ada sedikit tambahan, ada mutiaranya, entah sebagai gantinya agar-agar yang gak ada atau memang sengaja diberi warna lain dengan menambah mutiara berwarna merah ? saya sendiri gak naya sama penjualya, yang jelas rasanya bisa dikatakan lumayanlah, sebab bagi penggemar wedang Ronde, mendapat sajian jajajan ini yang tidak jauh-jauh tempatnya, bisa sedikit mengobati rasa kangen pada minuman bernuansa hangat-hangat menyegarkan itu.

Lokasi :
Ronde dan Angsle
BANG JEK
Jl. Genteng Besar
Surabaya