19/01/10

Pecel yang nJawani.

Dalam sebuah kesempatan ketika saya dan Non selesai mengantar temen-temen di sebuah kantor di Jl. Jagir di siang hari, perut saya terasa di aduk aduk karena sedari pagi mulut ini belum kemasukan nasi untuk sarapan, apalagi dalam seharian pagi sampai siang itu saya melakukan kegiatan yang menguras tenaga bersama temen-temen wali murid yang lain dari sekolah anak saya yang sulung.
Sembari saya dalam perjalanan pulang saya teringat bahwa jalan yang saya lewati ini terdapat rumah makan yang cukup menarik minat saya sejak dahulu untuk, mencicipi maksakan yang ada di rumah makan ini.
Rumah makan PECEL BU KUS, ini berada di Jl. Barata Jaya XX No. 110, yang lokasinya dipiggir jalan, sehingga rumah makan ini mudah untuk mencarinya.
Pecel Bu Kus ini sebetulnya sudah lama keberadaannya, cuma saya baru sempat mencobanya di hari Saptu ini, persis di saat saya dan Non ingin makan siang.


Seperti pada kebanyakan pecel yang sering dijumpai, pecel Bu Kus ini juga memiliki bahan-bahan yang tak jauh beda dengan pecel yang selama ini saya jumpai pada umumnya, hanya pecel yang da di Bu Kus ibi terasa lebih manis, sepertinya cocok untuk lidah Jawa Tengah.
Pecel disini selain terlihat seger seperti nampak dalam foto sebelah ini, juga disajikan dalam bentuk picuk yaitu pakai daun pisang, dan ternyata pecelnya menurut saya diberikan dalam jumlah yang banyak, sehingga ketika saya makan nasinya sudah habis tapi pecelnya masih tersisa banyak.

Di rumah makan pecel Bu Kus ini selain menyediakan pecel juga menyediakan menu lain, seperti rawon, sop buntut, tentu dengan beberapa lauknya seperti tahu bacem, goreg otak, dan lain-lain, dan yang baru kali saya melihatnya, bahwa harga-harga menu yang ada tidak ditulis dalam bentuk angka seperti Rp. 10.000,-, tapi akan tertulis Sepuluh Ewu, sungguh penampilan ini setidaknya si pemilik ingin memperlihatkan kesan yang nJawani, dan anda penjelajah jajan penasaran ? silahkan untuk mencobanya di Rumah Makan Pecel Bu us, JL. Barata Jaya XX No. 110, Surabaya.

5 komentar:

  1. pertamaa..:P

    menu favorit saya, palagi kalo sambel nya ala mblitar.....wess.....

    pak itu sebelah kiri peyek opo? kok isinya merah?
    mosok peyek lombok..?

    BalasHapus
  2. sambel ala Blitar ku gimana to mas ? apa kaya pecel sambel tumpang itu atau ada versi laen?.

    itu peyek teri mas, tapi kelihatnnya dicampur bebarap iris lombok..biar pedes kali ya ?

    BalasHapus
  3. Makan Pecel tapi nggak mau kemringet..ya di sini tempatnya. Sipp...enak-enak

    BalasHapus
  4. iya mbak manda, wis tempatnya dingin, pecelnya ndak pedes banget, koyo sing ndek pandegiling apalagi ditambah tahu bacem, otak , dll, wuih..... kapan tak parani lagi ah.

    BalasHapus
  5. sqambel blitar yo sambel pecel pak, tapi dah plastikan, banyak di swalayan2 , bahkan di jogjakarta, jampir di swalayan besar adanya sambel pecel blitar semua

    BalasHapus