Getuk isine seko telo
Yen ra petuk atine dadi gelo
........................
........................
Itulah sepenggal bait dari lagu lawas yang berjudul GETUK. Hampir semua orang akan mengenal jenis makanan ini, dan akan menjawab Getuk jika orang akan menanyakan makanan asli apakah dari Magelang
Oleh karena terkenalnya maka getuk di kota ini seakan menjadi trade marknya dari kota Magelang, sehingga orang belum lengkap pergi ke kota kecil di Jawa Tengah ini jika belum mencicipi atau membawa oleh-oleh Getuk. Getuk dalam tahun-tahun yang lalu selalu mengalami perkembangan, terutama dalam hal penyajiannya. sebut saja Getuk TRIO yang konon adalah pelopor pembuatan getuk yang dikemas dalam kotak yang menarik, dan terkenal dengan getuk TRI WARNA ( tiga warna), dan tahun-tahun selanjutnya banyak pengusaha-pegusaha yang tumbuh dan mengembangkan makanan getuk ini, dari yang dulunya makanan ini tidak tahan lama ( karena tidak mengandung bahan pengawet, seperti yang telah d tradisikan oleh perusahaan getuk cap TRIO ), kemudian muncul makanan sejenis diatas dan sudah memberi perbedaan pada keawetan getuk ini di konsumsi, sebut saja getuk cap ECO, dll.
Namun penjelajah rasa jangan lupa, bahwa di Magelang ini terdapat bentuk getuk lain yang sebenarnya jenis getuk ini adalah yang paling tua keberadaanya, daripada getuk yang saya setkan terdahulu, yaitu getuk yang masih asli dan biasanya getuk ini bisa dijumpai di Jl. Pemuda (d/h. Pecinan ) atau didalam Pasar Rejowinangun (sebelum ter/dibakar).
Biasanya getuk ini selain lebih nikmat dan lebih murah, juga dapat mudah dibeli, karena hampir di jalan yang saya sebutkan tadi, ibu-ibu ini menjualnya dengan ramah dan sambutan khas kota Magelang.
Biasanya getuk jenis ini bermacam-macam jenis misalnya, ada getuk Lakar, Getuk Berbetuk Bulat dan getuk warna warni, biasanya untuk getuk jenis tertentu di jual bentuk potongan ( penjual akan memotong jika kita membelinya dan biasanya akan dibungkus dengan daun pisang ).
Dan dalam tahun-tahun terakhir ini, getuk jenis ini sudah ada yang mulai mengubah cara menjualnya, barangkali ingin lebih cantik dan praktis yaitu dengan jalan sudah dikemas dalam bentuk kotak kardus ( seperti dalam foto ), sehingga akan terkesan catik dan menarik, hanya saja karena getuk ini measih mempertahankan tradisi getuk yang tanpa pengawet, maka getuk ini tidak mempunyai waktu yang lama untuk dinikmati, yah...hanya dalam sehari getuk ini dapat bertahan.
Mnurut informasi yang saya dapat, bahwa getuk ini belum banyak diproduksi oleh perseorangan, kalau tidak salah sepanjang pengetahuan saya hanya ada 2 tempat produksinya, yaitu di daerat Jl. Karet saja.
Jadi kami yang kebetulan bertempat tinggal di daerah dekatnya, maka ketika saya pulang kampung saya sering membelinya untuk dinikmati bersama-sama keluarga sekedar mengobati kangen pada makanan khas kotaku, dan yang mungkin menjadi sangat berarti dan terkesan spesifik maka Getuk ini dipakai oleh para Blogger Magelang yang tergabung dalam PENDEKAR TIDAR sebagai tema / nama bagi suatu acara yang dilaksanakan, dan untuk pertama kalinya acara GETHUKAN ini akan dilaksankan pada tanggal 2 Januari 2010. Selamat ber GETHUKAN semoga acara ini akan menambah pengalaman, wawasan dan perkawanan yang positif, selamat sedulur......!!!
Aku doyan gethuk ...!!!
BalasHapusCuma aku gumun Mas, gethuk kalo beli kok bisa licin trus harum... iku dicampuri opo yooo ?
iya mbak, aku yang bertahun2 makan itu saja ndak tahu itu apa yg licin, minyak kali ya, dan harumnya itu khas gethuk magelang, apa itu bukan harum wangi warnanya itu ya ? wis kapan2 tak takokno...aku yo dadi gumun...
BalasHapuswah wong loro podho gumun'e wakakakaka
BalasHapus